Masyarakat
Indonesia khusus nya Jakarta sering sekali mendengar kata Macet, bahkan merasakan rasa stress pada saat mereka terjebak
macet. Menurut pemikiran saya, Pengertian kemacetan dalam lalu lintas sangat
lah beragam, dan saya mengambil satu kesimpulan bahwa kemacetan ialah adanya
kepadatan kendaraan baik mobil maupun motor yang mengakibatkan lalu lintas
menjadi tersendat atau menumpuk di satu titik jalan raya. Hal itu memberikan
pengaruh kepada masyarakat dari materil sampai non-materil. Apa itu pengaruh
materil dan non-materil terhadap masyarakat?
Seperti
kita ketahui, setiap kejadian pasti memberikan dampak yang sangat luar biasa,
jika kita meneliti dan berfikir bahwa banyak pengaruh terhadap kemacetan.
Masyarakat juga tidak menyadari pengaruh tersebut memberikan hal buruk, seperti
materil:
1. Bahan
bakar, tanpa disadari semakin berkurang dan menjadi habis membuat masyarakat
merogoh kocek kantong nya lebih dalam lagi untuk membeli bahan bakar. Hal ini mengakibatkan
timbul nya pemborosan bahan bakar maupun pengeluaran, namun masyarakat tidak
memperdulikan itu.
2. Subsidi
Bahan Bakar Minyak, Pemerintah menggalangkan bahan bakar minyak bersubsidi bagi
masyarakat yang tidak mampu pada akhir-akhir tahun ini. Untuk membantu dan
meringankan masyarakat yang berpenghasilan rendah agar perekonomian nya
tercukupi. Di satu sisi, Masyarakat kalangan menengah atas harus mengisi bahan
bakar kendaraan dengan bahan bakar
minyak non-subsidi, namun fakta dilapangan mengatakan lain dengan keadaan
peraturan tersebut. Kendaraan mewah nan elegan mengisi bahan bakar subsidi
untuk keperluan mereka. Hal ini memberikan pembengkakan distribusi bahan bakar
subsidi, apabila itu terjadi mungkin
suatu saat nanti bahan bakar bersubsidi menjadi langka dan diberhentikan untuk
pendistribusian nya.
3. Mesin
kendaraan, kita ketahui bahwa dalam
menggerakan kendaraan harus dengan mesin yang saling berkaitan. Perhatikan
jika sedang terjebak kemacetan mesin kendaraan lama- kelamaan akan cepat
panas apabila dipakai terus-menerus. Dan ini mengakibatkan rusakan kecil
didalam sistem mesin, sehingga masyarakat lebih sering menyervis dengan budget
yang tidak terlalu murah.
Setiap
kejadian pasti memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap kelangsungan
hidup masyarakat khusus nya Ibukota jakarta. Dalam kondisi saat ini tidak
memungkinkan apabila pengaruh tersebut hanya tentang materil, ada satu hal buruk
di masyarakat yang masih belum mengerti,
seperti Non-materil :
1. Kesehatan,
menyinggung kesehatan sangat kompleks apa penyebab nya dan kenapa bisa terjadi,
jawaban itu kita bisa dapati apabila merasakan kemacetan. Apabila diselidiki, minimal pengendara mengendarai kendaraan adalah
± 2 jam, Terutama pengendara yang bergelut dengan kemacetan lalu lintas. Mereka
rawan dan rentan terkena beragam penyakit. Asap, debu dan polusi udara
kendaraan yang sudah bercampur, didukung cuaca tak menentu. Dalam sehari
terjadi pagi panas yang menyengat, siang atau sore hujan turun, begitu
sebaliknya. Kandungan zat paling berbahaya bersamaan dengan hujan memudahkan
terhirup lewat lubang aliran pernapasan. Jika diabaikan atau dianggap sepele
tak heran dalam waktu dekat, efeknya dirasakan sendiri. Seperti muncul gejala
batuk kering hingga rawan terkena penyakit infeksi saluran pernafasaan(ISPA).
2. Kejiwaan,
faktor kejiwaan sangat berpengaruh di dalam lingkungan masyarakat baik
lingkungan kerja maupun di lingkungan pendidikan, contoh: agen masyarakat dan lingkungan
akademik. Faktor kejiwaan akan berubah apabila di latarbelakangi dengan rasa ketidak puasan terhadap sesuatu
yang sedang dilakukan. Seperti contoh kemacetan lalu lintas di ibukota jakarta
yang semakin hari semakin tidak jelas kepadatan nya. Adanya timbul rasa jenuh
dan tingkatan stess yang mulai memuncak apabila terjebak padat nya lalu lintas.
Masyarakat mulai resah dan gelisah karena perkembangan jalanan di ibukota selalu
jalan ditempat dan tak ada perubahan yang berarti.
Pengaruh terhadap masyarakat akibat
kemacetan di jakarta, saya kelompok kan dari materil sampai non-materil adalah buah
pemikiran saya. Pada dasar nya, saya mewakili sebagai masyarakat jakarta dan Ini
adalah curahan hati masyarakat jakarta. Perkembangan populasi kendaraan semakin
meningkat, masyarakat menginginkan Transportasi massal yang nyaman untuk membantu
masyarakat. Mereka tidak ingin pertambahan jalan raya di jakarta karena dapat
menimbulkan masalah baru, seperti :
1. Pertumbuhan
kendaraan semakin meningkat
2. Kemacetan
baru di jalan raya Ibukota jakarta
3. Ruang
terbuka hijau kembali tergusur
4. Pembebasan
lahan menjadi senketa, dll.
Pemprov DKI Jakarta selaku pemegang kebijakan
pemerintah dan Dinas Pekerjaan Umum(PU) harus memberikan solusi untuk mengatasi
masalah tahunan jakarta. Masyarakat selalu menunggu solusi itu karena Pemegang
kekuasaan ada di tangan mereka.
No comments:
Post a Comment